Senin, 15 Mei 2017

Modul 4 Percobaan 3

[menuju akhir]




4.2 Triangle Generator
Prosedur Percobaan:
1. Pastikan semua supply dalam keadaan off
2. Hubungkan jumper seperti rangkaian dibawah
3. periksakan rangkaian kepada asisten yang mengawas
4. Hidupkan semua supply
5. Tekan tombol Reset
6. Amati percobaan, jika tidak sesuai perbaiki rangkaian 
7. Jika sesuai, maka selesai dan demokan pada asisten yang mengawas
8. Jelaskan prinsip kerja + teori dan hubungan keduanya kepada asisten
9. Demokan ke pembimbing praktikum
10 .Matikan supply 


Prosedur Percobaan
Matikan power supply
2. Hubungkan probe chanel 1 osiloskop dengan V5 dan probe chanel 2 dengan V7
3. Hubungkan jamper sesuai dengan modul dan hidupkan power supply
4. Atur tampilan osiloskop sampai bentuk sinyal terlihat jelas
5. Tekan tombol cursor pada osiloskop dan atur posisi kursor a dan b pada 1  gelombang penuh
6. Catat frekuensi dan waktu 1 gelombang yang didapatkan serta simpan bentuk sinyalnya
1. Hardware [kembali]

2. Rangkaian Simulasi [kembali]
3. Video [kembali]

4. Jurnal [kembali]


5. Analisa [kembali]

1. Prinsip Kerja Rangkaian Percobaan

Rangkaian pembangkit gelombang segitiga tersebut merupakan gabungan dari dua rangkaian yaitu rangkaian ramp generator dan rangkaian komparator. Rangkaian ramp generator merupakan rangkaian yang menghasilkan gelombang segitiga dan rangkaian komparator merupakan rangkaian yang menghasilkan gelombang kotak-kotak, dapat dilihat pada display osciloscop di atas. Input pada rangkaian ramp generator adalah tegangan dc positif dan negatif, namun karena adanya kapasitor yang dihubungkan pada kaki inverting op amp maka terjadi pengisian dan pengosongan pada kapasitor akibatnya pada tegangan input terjadi perubahan nilai pada setiap waktu yang terjadi pada setiap pengisian dan pengosongan tersebut. Dapat kita lihat, tegangan outputnya berbentuk segitiga yang menandakan bahwa nilai tegangan yang berubah-ubah. Sedangkan pada komparator tidak terjadi perubahan nilai pada tegangan outputnya.
2. Apa pengaruh variasi ON/OFF jumper pada percobaan
Variasi On/OFF jumper mempengaruhi nilai periode dan frekuensi pada rangkaian. Terlihat bahwa semakin kecil nilai kapasitor yang digunakan maka frekuensi gelombang output akan semakin besar dan sebaliknya semakin besar kapasitor yang digunakan maka frekuensi gelombang akan semakin kecil.
3. Analisa Hasil yang didapat berdasarkan prinsip kerja rangkaian
Dari praktikum yang dilakukan didapatkan hasil bahwa semakin besar frekuensi makan perioda akan semakin kecil dan sebaliknya. kapasitor akan mempengaruhi nilai frekuensi gelombang dan sekaligus mempengaruhi nilai perioda.
6. Link Download [kembali]

File HTML DOWNLOAD
File Rangkaian SimulasiDOWNLOAD
Video Rangkaian DOWNLOAD

Modul 3 Percobaan 4

[menuju akhir]




4.3 Menentukan kaki-kaki Transistor dengan Ohmmeter
Prosedur Percobaan
1. Ukurlah resistansi antara kaki-kaki transistor pada modul percobaan catat hasilnya pada jurnal yang telah disediakan.
1. Hardware [kembali]

2. Rangkaian Simulasi [kembali]

3. Video [kembali]

4. Jurnal [kembali]
5. Analisa [kembali]
Untuk menentukan kaki basis kita harus tau karakter kaki basis ini, yaitu memiliki hubungan fordward bias pada basis ke kolektor dan basis ke emitor serta refervse bias dari kolektor ke basis dan emitor ke basis pada jenis transistor NPN dan kondisi sebaliknya pada jenis PNP. Pada praktikum kali ini dipakai transistor NPN. a. Kaki basis adalah kaki 2 → Karena ketika probe (+) dihubungkan ke kaki 2 dan probe (-) dihubungkan ke kaki 3 didapatkan hasil resistansinya sebesar 28.50Mohm yang menandakan bahwa terjadi forward bias. Ketika probe (+) dihubungkan ke kaki 2 dan probe(-) dihubungkan ke kaki 1 juga didapatkan hasil resistansinya sebesar 31.48 Mohm, yang menandakan juga terjadi forward bias. Sesuai dengan karakter kaki basis pada teori bahwa kaki basis memiliki hubungan forward bias antara basis ke kolektor dan basis ke emitor. b. Kaki kolektor dan emitor Untuk mengetahui mana kaki emitor dan mana kaki kolektor biasanya terdapat pada perbedaan nilai tahanannya. Untuk kolektor relatif memiliki tahanan yang lebih besar sedikit dari pada tahanan kaki emitor. Jadi, dari data praktikum didapatkan bahwa kaki 3 adalah kolektor. Karena nilai resistansinya lebih besar. Sedangkan, kaki 1 adalah emitor, karena nilai resistansinya yang lebih kecil ketika dihubungkan dengan kaki 2 (basis).

6. Link Download [kembali]
File HTML DOWNLOAD
File Rangkaian SimulasiDOWNLOAD
Video Rangkaian DOWNLOAD

MOdul 3 Percobaan 1

[menuju akhir]




4.2 Resistansi Statik Dioda
Prosedur Percobaan
1. Kalibrasi ohmmeter untuk memastikan simpangan jarum penunjukannya sudah sesuai sebagaimana mestinya.
2. Perhatikan penanda pada salah satu ujung diode. (jika diode tidak bertanda , buatlah tanda sendiri misalnya dengan sobekkan kertas kecil atau penanda lainnya)
3. Ukurlah resistansi diode dengan ohmmeter (lihat Gambar 3.5a), dan catat hasilnya pada Jurnal praktikum
4. Ukurlah resistansi diode dengan ohmmeter (lihat Gambar 3.5b), dan catat hasilnya pada Jurnal praktikum

1. Hardware;"> [kembali]

2. Rangkaian Simulasi [kembali]
3. Video [kembali]

4. Jurnal [kembali]

     
5. Analisa
[kembali]

1. Analisa kaki-kaki dioda dan tentukan penyebab adanya nilai resistansi disalah satu kaki dioda. 

 Ketika kabel positif ohmmeter dihubungkan ke kaki dioda yang ada penanda didapatkan nilai resistansi dioda, namun ketika kabel negatif ohmmeter dihubungkan ke kaki dioda yang ada penanda didapatkan nilai resistansi nol. oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa kaki dioda yang ada penanda merupakan kaki katoda (negatif, sedangkan yang tidak ada penanda adalah kaki anoda (positif). Nilai resistansi yang sangat besar pada saat kabel (+) dihubungkan pada penanda dioda disebabkan karena terjadinya reverse bias. Pada reverse bias tersebut, elektron pada tipe n bergerak berlawanan dengan proton (ion positif) pada tipe p, sehingga depletion layer (daerah pengsongan) semakin besar, sehinggga elektron-elektron bebas tidak mampu menyebrangi daerah pengosongan tersebut. Prinsip tersebutlah yang menyebabkan pengukuran nilai resistansinya menjadi besar. Logikanya, pada saat pengukuran reverse bias dan forward bias, dengan besar tegangan yang sama, pada forward bias arus yang mengalir besar sehingga didapatkan nilai resistansi yang kecil ( R = V/I) sedangkan pada reverse bias arus yang melewati dioda sangat kecil bahkan mendekati nol sehingga nilai resistansi yang terukur sangat besar (dari perbandingan tegangan dan arus).

  5. Link Download [kembali]
       File video
       File HTML
       File Rangkaian simulasi
File HTML DOWNLOAD
File Rangkaian SimulasiDOWNLOAD
Video Rangkaian DOWNLOAD

Tugas Pendahuluan Modul 4

[menuju akhir]




1. Kondisi [kembali]
      Rancanglah rangkaian inverting amplifier sesuai pada percobaan dan ganti resistor dengan ukuran 2,2k ohm untuk R1 dan R2, atur tegangan input menjadi 2 V serta catatlah tegangan output yang dihasilkan.

2. Komponen [kembali]
  Komponen :
                    a. Satu  Op-Amp 741
                    b. Dua resistor
                    c. Satu potensiometer
                    d. Satu multimeter
                    e. Tiga sumber arus dc
                    f. Tiga ground

3. Rangkaian Simulasi [kembali] 

4. Cara Kerja Rangkaian [kembali]
      Op-amp digunakan untuk penguat tegangan dan arus dari sinyal audio yang bertujuan untuk menggerakan pengeras suara. Pada pecobaan ini kita memakai rangkaian Op-amp inverting yang bertujuan untuk menguatkan tengangan output dimana polar tengangannya berubah. Dari gambar rangkaian diatas dapat kita lihat bawah tegangan awal 2V pada rangkaian setelah melalui op-amp inverting menjadi naik -10.174V dimana polar semula positif menjadi negatif. Dalam rangkaian ini R3 berfungsi sebagai hambatan tetap sedangkan R1 dan potensiometer sebagai hambatan tidak tetap. Sehingga untuk mengubah tegangan output yang kita inginkan cukup mengganti besar hambatan R1 dan potensiometer.

5. Video [kembali]


6. Link Download [kembali]
File HTML DOWNLOAD
File Rangkaian SimulasiDOWNLOAD
Video Rangkaian DOWNLOAD

Tugas Pendahuluan Modul 1

[menuju akhir]




1. Kondisi [kembali]
Buatlah sebuah rangkaian lengkap yang memuat 3 gerbang AND dengan 2 input dan 3 input, kemudian gerbang OR dengan 2 dan 4 input, kemudian 1 gerbang XOR dan 1 gerbang XNOR. Dan output akhir rangkaian keseluruhannya ditunjukkan dengan LED atau LOGIC PROBE. Dimana input awal berupa 3 saklar SPDT. 

2. Komponen [kembali]
 Komponen :
               a. Tiga gerbang AND
               b. Dua gerbang OR
               c. Satu gerbang XOR
               d. Satu gerbang X-NOR
               e. Satu LED
               f. Satu resistor 180 ohm
               g. VCC 4 volt
               h. Dua buah ground
               i. Tiga buah SPDT

3. Rangkaian Simulasi [kembali] 

4. Cara Kerja Rangkaian [kembali]

Inputan dilakukan menggunakan SPDT. Lalu inputan tersebut akan diproses sesuai dengan gerbang logika yang dilaluinya. Pada gerbang logika AND output merupakan hasil kali dari dua buah input atau lebih. Pada gerbang logika OR outputnya adalah hasil penjumlahan dari dua inputan atau lebih. Untuk gerbang logika XOR outputnya akan bernilai satu jika inputan yang bernilai satu berjumlah ganjil sedangkan untuk X-NOR adalah kebalikan dari XOR. Setelah gerbang logika dilewati dalam rangkaian tersebut, output akhirnya dapat kita lihat melalu LED yang dipasang di paling ujung rangkaian. Sebelum output ke LED, output terlebih dahulu melalui resistor.Tujuannya untuk menghambat arus yang mengalir pada LED agar tidak terlalu besar sehingga LED tidak rusak.

4. Video [kembali]
5. Link Download [kembali]

Link Download Video  DOWNLOAD
Link Download HTML  DOWNLOAD
Link Download Rangkaian Simulasi  DOWNLOAD

Tugas Pendahuluan Modul 2

[menuju akhir]




1. Kondisi [kembali]
Buatlah rangkaian seperti gambar percobaan 1 dengan output menjadi 8 bit

2. Komponen [kembali]
Komponen : 
a. 8 buah KJ flip flop 
b. 8 buah LED
c. Function Generator 
d. 2 buah ground
e. Vcc 
f. 1 buah SPDT


3. Rangkaian Simulasi [kembali] 

4. Cara Kerja Rangkaian [kembali]
Sinyal dibangkitkan dari function generator lalu memasuki JK flip flop dan masuk ke clock. Sementara itu tegangan dari vcc masuk ke Jk sedangkan bagian dari SPDTnya bernilai nol dan masuk ke R paling bawah clock. LED dihubungkan ke Q  dan bagian negatifnya dihubungkan ke ground sementara Q-  dihubungkan ke clock berikutnya. Karena rangkaian tersebut merupakan rangkaian Asyncronous, maka output masing-masing flip -flop yang digunakan akan bergiliran 
hal ini disebabkan karena flip flop yang paling ujung saja yang dikendalikan oleh sinyal clock, 
sedangkan untuk sinyal lainnya diambil dari masing-masing flip-flop sebelumnya.  Setiap lampu akan bergantian hidup dengan waktu delaynya 2n dimana N adalah ketak LED yang ke berapa dari function generator. 

5. Video [kembali]

6. Link Download [kembali]
File HTML DOWNLOAD
File Rangkaian SimulasiDOWNLOAD
Video Rangkaian DOWNLOAD

Tugas Pendahuluan Modul 3

[menuju akhir]




1. Kondisi [kembali]
Hubungkan kaki katoda pada dioda dengan kaki positif ohmmeter, dan anoda dihubungkan dengan resistor 5 ohm, lalu hubungkan kaki lainnya dari resistor dengan kaki negatif ohmmeter, hitung resistansinya.

2. Komponen  [kembali]
      Komponen :
       a. 1 resistor 5KOhm
       b. 1 dioda
       c. 1 multimeter
3. Rangkaian Simulasi [kembali] 


4. Cara Kerja Ragkaian [kembali]
    Bagian negatif dari multimeter di hubungkan dengan resistor 5KOhm, lalu resistor tersebut dihubungkan ke kaki anoda pada dioda. Bagian kaki katoda dihubungkan ke positif multimeter. Lalu diukur besar hambatan pada dioda. Karena tidak ada arus yang mengalir pada rangkaian, oleh sebab itu resistor tidak mempengaruhi besar hambatan pada dioda. hambatan yang terhitung pada dioda itu adalah hambatan batas dioda itu sendiri.

5. Video [kembali]
6. Link Download [kembali]
File HTML DOWNLOAD
File Rangkaian SimulasiDOWNLOAD
Video Rangkaian DOWNLOAD

Modul 2 Percobaan 5

[menuju akhir]




4.3 Decoder BCD Seven Segment
Prosedur Percobaan
1. Buatlah rangkaian seperti pada rangkaian dibawah ini.
2. Variasikan switch B0 sampai B6 sesuai dengan jurnal cek output yang terjadi.

1. Hardware [kembali]



2. Rangkaian Simulasi [kembali]


3. Video [kembali]

4. Jurnal [kembali]

5. Analisa [kembali]
1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian seven segmen Prinsip kerja dari seven segment adalah inputan bilangan biner pada switch dikonversi masuk kedalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut ke dalam bilangan desimal, yang mana bilangan desimal ini akan ditampilkan pada layar-layar seven segmen. Fungsi dari decoder adalah sebagai pengkonversi bilangan biner ke dalam bilangan desimal. Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7 segmen, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka. Decoder ini terdiri dari gerbang-gerbang logika yang masukannya berupa digit BCD dan keluarannya berupa saluran - saluran untuk mengemudikan tampilan 7 segmen. Dalam pembacaan hasil dari seven segmen tersebut dapat kita ambil 4 biner terakhir setelah itu dibalik, contohnya 1000 maka sebenarnya itu adalah 0001 yaitu nilainya adalah 1.

2. Analisa output yang didapatkan berdasarkan prinsip kerja IC dan seven segment pada percobaan
Jalur input data BCD, pin input ini terdiri dari 4 line input yang mewakili 4 bit data BCD 
 dengan sebutan jalur input A, B, C  dan D. Jalur output 7 segmen, pin output ini berfungsi untuk mendistribusikan data pengkodean ke penampil 7 segmen. Pin output dekoder BCD ke 7 segmen ini ada 7 pin yang masing-masing diberi nama a, b, c, d, e, f dan g. Nilai-nilai yang diinputkan merupakan bilangan biner (yang pembacaan inputannya dibalik, contohnya inputannya 0100 maka pembacaannya yaitu 0010) yang akan diterjemahkan ke bilangan desimal, yang ditampilkan pada 7 segment. cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 2 (basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst, hasil yang terjemahannya yaitu :</p>
Biner           desimal
0000              0      
0001              1      
0010              2 
0011              3 
0100              4  
0101              5 
0110              6  
0111              7  
1000              8  
1001              9   
File HTML 
File Rangkaian Simulasi
Video Rangkaian 
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda